Senin, 28 November 2016

Peran Lingkungan dalam Pendidikan

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan khusus yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, karena lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, dan perkembangan.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab atas terhadap kedewasaaan anak didik, namun lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan anak didik karena anak didik pasti akan tinggal disuatu lingkungan yang akan mempengaruhi anak didik. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

Lingkungan pendidikan ialah latar tempat berlangsungnya pendidikan khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan Secara umum fungsi lingkungan pendidikan ialah membantu peserta didik dalam ibteraksi dalam berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagi sumber daya pendidikan yang terjadinya akar dapat mencapai tujuan pendidik yang optimal.

Perlu dikemukakan bahwa pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga kegiatan yakni membimbing, mengajar,dan/melatih (Ayat 1 Pasal 1 dari UU No. 2/1989). Tiga aspek tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :
Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi dari segi-segi perilaku umum (aspek pembudayann)
Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, dan
Melatih, berkaitan dengan ketrampilan dan kemahiran (aspek teknologi)

Tri Pusat Pendidikan

Manusia sepanjang hidupnya selalu akan mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan tersebut disebut Tri Pusat Pendidikan, yang akan mengaruhi manusia dari segi perilaku, Perkembangan dan pertumbuhan.

Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup didalam lingkungan masyarakat tertentu tempat mengalami pendidik.

Keluarga

Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti ada orang lain: kakek, nenk, adik/ipar, pembantu dan lain-lain).[4] Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar berkembang dengan baik.

Lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dan dikatakan lingkungan yang terutama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.

Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama memiliki Fungsi dan peranan dalam pendidikan,yaitu:
  • Pengalaman pertama masa kanak kanak. 
  • Menjamin kehidupan emosional anak. 
  • Menanamkan dasar pendidikan moral. 
  • Memberikan dasar pendidikan sosial. 
  • Peletakan dasar-dasar keagamaan 
Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Secara khusus terdapat dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap anaknya,meliputi:
Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap anaknya.
Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara.
Memelihara dan membesarkan anaknya.
Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.

Pendidikan keluarga adalah yang pertama dan utama. Pertama maksudnya bahwa kehadiran anak di dunia ini di sebabkan oleh hubungan kedua orang tuanya.

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Mengenai penanaman pandangan hidup keagamaan, masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup beragama. jangan hendaknya penanaman dasar-dasar hidup beragama ini di tunda-tunda, dinanti sampai anak mencapai kedewasaan.

Sekolah

Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga

Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dalam pendidikan keluarga. Hal ini karena pendidikan telah berimbas pola pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideologi dalam proses pendidikan disekolah. Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.

Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah ini yaitu:
  • Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis 
  • Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen 
  • Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan pendidikan yang harus diselesaikan 
  • Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum 
  • Adanya penekanan tentang kualitas tentang pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan dimasa yang akan mendatang 
Tanggung jawab sekolah

Sebagai lembaga pendidikan yang bersifat normal, sekolah memilki tanggung jawab yang berdasarkan atas asas-asas yang berlaku, meliputi:
  • Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang di tetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku 
  • Tangung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi tujuan dan tingkat pendidikan yang di percayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa 
  • Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya 
Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, yang bersifat formal namun tidak kodrati, tetapi banyak orang tua yang menyerahkan tannggung jawab pendidikan terhadap sekolah

Dari kenyataan-kenyataan tersebut maka sifat-sifat dari pendidikan sekolah tersebut adalah:
Tumbuh sesudah keluarga
Lembaga pendidikan formal

Dinamakan lembaga pendidikan formal, karena sekolah memilki bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi. Lembaga pendidikan didirikan tidak atas hubungan darah antara guru dan murid seperti halnya dikeluarga, tetapi berdasarkan hubungan yang bersifat kedinasan

Sumber:

Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Indrakusuma, Amier Daien. 1975. Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang: Usaha Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar