Mazhab-Mazhab Filsafat
Pendidikan
Karena filsafat
pendidikan merupakan terapan dari filsafat, maka filsafat pendidikan memiliki
berbagai aliran atau mazhab, di antaranya :
Filsafat pendidikan
idealisme
Idealisme berpendapat
bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnyarohani atau intelegensi.
Termasuk dalam paham idealisme adalah spiritualisme,rasionalisme, dan
supernaturalisme. Tentang teori pengetahuan, idealismemengemukakan bahwa
pengetahuan yang diperoleh melalui indera tidak pasti dan tidak lengkap
karena dunia hanyalah merupakan tiruan belaka, sifatnya maya yangmenyimpang
dari kenyataan sebenarnya. Selain itu, menurut pandangan idealisme,
nilaiadalah absolut. Apa yang dikatakan baik, benar, salah, cantik atau jelek
secarafundamental tidak berubah, melainkan tetap dan tidak diciptakan manusia.
Idealismememiliki tujuan pendidikan yang pasti dan abadi, di mana tujuan itu
berada di luarkehidupan manusia, yaitu manusia yang mampu mencapai dunia cita,
manusia yangmampu mencapai dan menikmati kehidupan abadi yang berasal dari
Tuhan.
Filsafat pendidikan
realisme
Aliran ini berpendapat
bahwa dunia rohani dan dunia materi merupakan hakikatyang asli dan abadi.
Kneller membagi realisme menjadi dua :
Realisme rasional,
memandang bahwa dunia materi adalah nyata dan berada diluar pikiran yang
mengamatinya, terdiri dari realisme klasik dan realismereligius.
Realisme natural
ilmiah, memandang bahwa dunia yang kita amati bukan hasilkreasi akal manusia,
melainkan dunia sebagaimana adanya, dan substansialitas,6 sebab akibat, serta
aturan-aturan alam merupakan suatu penampakan dari duniaitu sendiri.
Selain realisme
rasional dan realisme natural ilmiah, ada pula pandangan lain
mengenairealisme, yaitu neo-realisme dan realisme kritis. Neo-realisme adalah
pandangan dariFrederick Breed mengenai filsafat pendidikan yang hendaknya
harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi, yaitu menghormati hak-hak individu.
Sedangkan realisme kritisdidasarkan atas pemikiran Immanuel Kant yang
mensintesiskan pandangan berbedaantara empirisme dan rasionalisme, skeptimisme
dan absolutisme, serta eudaemonismedengan prutanisme untuk filsafat yang
kuat.
Filsafat pendidikan
materialisme
Materialisme
berpandangan bahwa realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual,atau
supernatural. Cabang materialisme yang banyak dijadikan landasan berpikir
adalahpositivisme yang menganggap jika sesuatu itu memang ada, maka adanya itu
adalah jumlah yang dapat diamati dan diukur. Oleh karena
itu, positivisme hanya mempelajariyang
berdasarkan fakta atau data yang nyata.
Filsafat pendidikan
pragmatisme
Pragmatisme merupakan
aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak,tidak doktriner, tetapi
relatif atau tergantung pada kemampuan manusia. Dalampragmatisme, makna segala
sesuatu dilihat dari hubungannya dengan apa yang dapatdilakukan, atau benar
tidaknya suatu ucapan, dalil, dan teori, semata-mata bergantungpada manusia
dalam bertindak. Menurut pragmatisme, pendidikan bukan merupakanproses
pembentukan dari luar dan juga bukan pemerkahan kekuatan laten
dengansendirinya, melainkan proses reorganisasi dan rekonstruksi
dari pengalaman individu.
Filsafat
pendidikan eksistensialisme
Eksistensialisme
adalah aliran yang menekankan pilihan kreatif, subjektivitaspengalaman manusia,
dan tindakan konkret dari keberadaan manusia atas setiap skemarasional untuk
hakekat manusia atau realitas. Menurut eksistensialisme, pengetahuanmanusia
tergantung pada pemahamannya tentang realitas, interpretasinya
terhadaprealitas, dan pengetahuan yang diberikan di sekolah bukan sebagai alat
untuk memperoleh pekerjaan, tetapi untuk alat pekembangan dan pemenuhan
diri secarapribadi.
Filsafat pendidikan
progresivisme
Progresivisme adalah gerakan
pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraanpendidikan di sekolah berpusat pada
anak, sebagai reaksi terhadap pelaksanaanpendidikan
yang masih berpusat pada guru atau bahan pelajaran yang didasari olehfilosofi
realisme religius dan humanisme. Progresivisme berpendapat tidak ada
teorirealita yang umum, pengalaman bersifat dinamis dan temporal sehingga nilai
pun terusberkembang.
Filsafat pendidikan
esensialisme
Esensialisme dalam
pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotesskeptisisme dan sinisme dari
progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalamwarisan budaya/sosial.
Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslahberasaskan nilai yang telah
teruji keteguhan dan kekuatannya sepanjang masa. Gerakanini bertumpu pada mazhab
idealisme dan realisme.
Filsafat pendidikan
perenialisme
Perenialisme adalah
aliran yang berorientasi dari neo-thomisme dan memandangbahwa nilai universal
itu ada, pendidikan hendaknya dijadikan suatu pencarian danpenanaman kebenaran
nilai tersebut. Berikut adalah beberapa pandangan tokohperenialisme terhadap
pendidikan :
Plato : “Program
pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanyanafsu, kemauan, dan
akal.”
Aristoteles :
“Perkembangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan
dengan filsafat
sebagai alat untuk mencapainya.
Thomas Aquina :
“Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan
yang
masih tidur agar
menjadi aktif atau nyata.”
Filsafat
pendidikan rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme
adalah paham yang memandang pendidikan sebagairekonstruksi
pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Rekonstruksionisme
dapat dibedakan menjadi rekonstruksionisme individual dari John Dewey dan
rekonstruksionisme sosial dari George S. Counts yang keduanya adalahbersumber
pada pragmatisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar