Minggu, 11 Desember 2016

Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan

  
Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan

Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, maka filsafat pendidikan memiliki berbagai aliran atau mazhab, di antaranya :

Filsafat pendidikan idealisme
Idealisme berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnyarohani atau intelegensi. Termasuk dalam paham idealisme adalah spiritualisme,rasionalisme, dan supernaturalisme. Tentang teori pengetahuan, idealismemengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui indera tidak pasti dan tidak lengkap karena dunia hanyalah merupakan tiruan belaka, sifatnya maya yangmenyimpang dari kenyataan sebenarnya. Selain itu, menurut pandangan idealisme, nilaiadalah absolut. Apa yang dikatakan baik, benar, salah, cantik atau jelek secarafundamental tidak berubah, melainkan tetap dan tidak diciptakan manusia. Idealismememiliki tujuan pendidikan yang pasti dan abadi, di mana tujuan itu berada di luarkehidupan manusia, yaitu manusia yang mampu mencapai dunia cita, manusia yangmampu mencapai dan menikmati kehidupan abadi yang berasal dari Tuhan.

Filsafat pendidikan realisme
Aliran ini berpendapat bahwa dunia rohani dan dunia materi merupakan hakikatyang asli dan abadi. Kneller membagi realisme menjadi dua :
Realisme rasional, memandang bahwa dunia materi adalah nyata dan berada diluar pikiran yang mengamatinya, terdiri dari realisme klasik dan realismereligius.
Realisme natural ilmiah, memandang bahwa dunia yang kita amati bukan hasilkreasi akal manusia, melainkan dunia sebagaimana adanya, dan substansialitas,6 sebab akibat, serta aturan-aturan alam merupakan suatu penampakan dari duniaitu sendiri.
Selain realisme rasional dan realisme natural ilmiah, ada pula pandangan lain mengenairealisme, yaitu neo-realisme dan realisme kritis. Neo-realisme adalah pandangan dariFrederick Breed mengenai filsafat pendidikan yang hendaknya harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi, yaitu menghormati hak-hak individu. Sedangkan realisme kritisdidasarkan atas pemikiran Immanuel Kant yang mensintesiskan pandangan berbedaantara empirisme dan rasionalisme, skeptimisme dan absolutisme, serta eudaemonismedengan prutanisme untuk filsafat yang kuat.

Filsafat pendidikan materialisme
Materialisme berpandangan bahwa realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual,atau supernatural. Cabang materialisme yang banyak dijadikan landasan berpikir adalahpositivisme yang menganggap jika sesuatu itu memang ada, maka adanya itu adalah jumlah yang dapat diamati dan diukur. Oleh karena itu, positivisme hanya mempelajariyang berdasarkan fakta atau data yang nyata.

Filsafat pendidikan pragmatisme
Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak,tidak doktriner, tetapi relatif atau tergantung pada kemampuan manusia. Dalampragmatisme, makna segala sesuatu dilihat dari hubungannya dengan apa yang dapatdilakukan, atau benar tidaknya suatu ucapan, dalil, dan teori, semata-mata bergantungpada manusia dalam bertindak. Menurut pragmatisme, pendidikan bukan merupakanproses pembentukan dari luar dan juga bukan pemerkahan kekuatan laten dengansendirinya, melainkan proses reorganisasi dan rekonstruksi dari pengalaman individu.

Filsafat pendidikan eksistensialisme
Eksistensialisme adalah aliran yang menekankan pilihan kreatif, subjektivitaspengalaman manusia, dan tindakan konkret dari keberadaan manusia atas setiap skemarasional untuk hakekat manusia atau realitas. Menurut eksistensialisme, pengetahuanmanusia tergantung pada pemahamannya tentang realitas, interpretasinya terhadaprealitas, dan pengetahuan yang diberikan di sekolah bukan sebagai alat untuk memperoleh pekerjaan, tetapi untuk alat pekembangan dan pemenuhan diri secarapribadi.

Filsafat pendidikan progresivisme
                Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraanpendidikan di sekolah berpusat pada anak, sebagai reaksi terhadap pelaksanaanpendidikan yang masih berpusat pada guru atau bahan pelajaran yang didasari olehfilosofi realisme religius dan humanisme. Progresivisme berpendapat tidak ada teorirealita yang umum, pengalaman bersifat dinamis dan temporal sehingga nilai pun terusberkembang.

Filsafat pendidikan esensialisme
Esensialisme dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotesskeptisisme dan sinisme dari progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalamwarisan budaya/sosial. Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslahberasaskan nilai yang telah teruji keteguhan dan kekuatannya sepanjang masa. Gerakanini bertumpu pada mazhab idealisme dan realisme.

Filsafat pendidikan perenialisme
Perenialisme adalah aliran yang berorientasi dari neo-thomisme dan memandangbahwa nilai universal itu ada, pendidikan hendaknya dijadikan suatu pencarian danpenanaman kebenaran nilai tersebut. Berikut adalah beberapa pandangan tokohperenialisme terhadap pendidikan :
Plato : “Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanyanafsu, kemauan, dan akal.”
Aristoteles : “Perkembangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan
dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya.
Thomas Aquina : “Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang
masih tidur agar menjadi aktif atau nyata.”

Filsafat pendidikan rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah paham yang memandang pendidikan sebagairekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Rekonstruksionisme dapat dibedakan menjadi rekonstruksionisme individual dari John Dewey dan rekonstruksionisme sosial dari George S. Counts yang keduanya adalahbersumber pada pragmatisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar